
Popular Posts
-
Air Terjun LAU BERTE ini terletak di Sungai Bingai. Sekitar 10 km di sebelah utara Pekan Namu Ukur atau sekitar 28 km dari kota Binjai. Sel...
-
Kawasan wisata Bangkinang Siabu memiliki daya tarik alam yang khas dan indah, kondisi floranya cukup terjaga dengan baik kawasan ini juga d...
-
Obyek wisata Taman Rekreasi Lembah Hijau merupakan sebuah obyek wisata alam,dan terletak di jalur jalan Samarinda - Bontang 15,5 km dari Sa...
-
Jl. Ipda Tut Harsono (Timoho) No. 51 Yogyakarta , Indonesia, Phone :+62 274 937 9000 (esia) / +62 274 833 3959 (flexy), 081 827 9290 (XL), 0...
-
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam perjalanannya telah menjadi center of excellence dalam bidang ilmu-ilmu keislama...
-
Wisatanesia.com- Pantai Trikora , memiliki pesona tanah air yang cukup cantik. Disertai bebatuan besar di pesisir pantai yang menyerupai pra...
-
Wisatanesia.com-Objek wisata Pantai Marina merupakan pantai yang berada di pulau batam. Sebagai kota yang memiliki 345 pulau – pulau kecil, ...
-
AIR TERJUN UNONG SISAPA ..Objek wisata air terjun Unong Sisapa ini terletak di wilayah perbukitan Dusun Aek Silabat, Kecamatan Bandar Pasir ...
-
wisatanesia.com--Jembatan Teluk Palu (Jembatan Palu IV). Jembatan Palu IV merupakan sebuah jembatan yang terletak di Kota Palu, Sulawesi T...
-
Pantai Sumedang , adalah Objek Wisata pantai yang terletak sekitar 71 km dari Kota Painan.Kabupaten Pesisir Selatan, Pantai Sumedang dilengk...
Air Terjun Terujak

Pantai Kuala Parek

Pantai Kuala Beukah

Stasiun Lempuyangan

Stasiun yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan.
Berbeda dengan stasiun KA lain di Jawa yang umumnya baru melayani pemberhentian rangkaian ekonomi setelah kebijakan pemisahan pelayanan stasiun untuk penumpang KA ekonomi dan non-ekonomi, stasiun ini sudah sejak lama dijadikan tempat pelayanan KA ekonomi yang diberangkatkan dari Yogyakarta. Dulu, ketika semua KA ekonomi lain masih diberangkatkan dari Stasiun Yogyakarta, stasiun ini sudah menjadi titik keberangkatan KA Empu Jaya jurusan Jakarta Pasar Senen (sekarang berganti nama menjadi KA Progo) dan KA Argopuro jurusan Banyuwangi (sekarang menjadi KA Sri Tanjung).

Selain melayani penumpang KA ekonomi jarak jauh, stasiun ini juga melayani penumpang KA Prameks jurusan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan-Palur.
Di dekat stasiun ini terdapat Balai Yasa Pengok, yaitu dipo atau bengkel KA yang terbesar di Pulau Jawa.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Ditambah lagi program Pascasarjana. Dengan 24 program studi dan kurikulum yang terus dievaluasi serta disempurnakan agar semakin relevan dengan tuntutan zaman, UIN Sunan Kalijaga membekali dan mengantarkan mahasiswa siap terjun ke dunia kerja dan wiraswasta.
Secara kelembagaan, kini IAIN Sunan Kalijaga telah melakukan transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor 01/0/SKB/2004 dan Nomor ND/B.V/I/Hk.001/058/04 Tanggal 23 Januari 2004, yang diperkuat lagi dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21 Juni 2004.

Transformasi tersebut mendorong UIN Sunan Kalijaga melakukan pembenahan dan pengembangan di berbagai bidang, termasuk bidang manajemen dan akademik. Kerjasama dengan berbagai pihak baik dengan pihak di luar negeri maupun di luar negeri juga sedang dibangun. Saat ini, juga sedang dibangun fasilitas dan sarana perkuliahan yang didukung teknologi informasi, sehingga diharapkan UIN Sunan Kalijaga akan menjadi cyber campus.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga memiliki 7 fakultas, yaitu:
- Fakultas Adab
- Fakultas Dakwah
- Fakultas Syari'ah dan Hukum
- Fakultas Tarbiyah
- Fakultas Ushuluddin
- Fakultas Sains dan Teknologi
- Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
Alamat UIN Sunan Kalijaga:
Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 589621, 512474 ext 213
Fax. (0274) 586117
Reog

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup,

Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.Wisata Indonesia Surga Dunia
Parikan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Peningkatan kualitas SDM pengelola mendapat prioritas utama dalam pengembangan UMY. Oleh karena itu, setiap tahun UMY mengirimkan sekitar 20 hingga 30 tenaga pengajar untuk mengikuti studi lanjut, S2 dan S3, baik di dalam maupun di luar negeri.
Niat untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah ada sejak lama. Prof. Dr. Kahar Muzakkir dalam berbagai kesempatan melemparkan gagasan perlu didirikannya Universitas Muhammadiyah. Ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah Majelis Pengajaran meresmikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1960, secara eksplisit piagam pendiriannya mencantumkan FKIP sebagai bagian dari Universitas Muhammadiyah.
Barulah pada Maret 1981, melalui perjuangan yang keras beberapa aktivis Muhammadiyah seperti Drs. H. Mustafa Kamal Pasha, Drs. M. Alfian Darmawam, Hoemam Zainal, S.H., Brigjen. TNI. (Purn.) Drs. H. Bakri Syahid, K.H.Ahmad Azhar Basir, M.A., Ir.H.M.Dasron Hamid, M.Sc., H.M. Daim Saleh, Drs. M. Amien Rais, H.M.H. Mawardi, Drs. H. Hasan Basri, Drs. H. Abdul Rosyad Sholeh, Zuber Kohari, Ir. H. Basit Wahid,H Tubin Sakiman yang gigih mencari Mahasiswa serta didukung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat itu, K.H. A. R. Fakhrudin dan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY H. Mukhlas Abror, secara resmi didirikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang kemudian berkembang hingga saat ini.

Pada awal berdirinya, rektor UMY dipercayakan kepada Brigjen. TNI (Purn) Drs. H. Bakri Syahid, yang saat itu sudah selesai masa tugasnya sebagai Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Rektor periode berikutnya dipercayakan kepada Ir. H. M. Dasron Hamid, M.Sc. Akan tetapi karena proses permintaan ijin menteri belum selesai, maka ditunjuk seorang sesepuh Muhammadiyah, H. M. H Mawardi, menjadi rektor. Setelah turun izin menteri, ditetapkan kembali Ir.H.M. Dasron Hamid, M.Sc. manjadi rektor UMY.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
- Ilmu Hubungan Internasional {Regular}
- Ilmu Hubungan Internasional (International Class)
- Ilmu Komunikasi
- Ilmu Pemerintahan
- Ilmu Pemerintahan (International Class / I-Gov)
- Ekonomi
- Akuntansi
- Manajemen
- Ilmu Hukum (Regular)
- Ilmu Hukum (International Class)
- Pendidikan Agama Islam
- Komunikasi Penyiaran Islam
- Ekonomi Perbankan Islam
- Agrobisnis
- Agroteknologi
- Teknik Informatika
- Teknik Sipil
- Teknik Elektro
- Teknik Mesin
- Kedokteran Umum
- Kedokteran Gigi
- Keperawatan
- Farmasi
- Pendidikan Bahasa Inggris
- Magister Manajemen
- Magister Studi Islam
- Psikologi Pendidikan Islam
- Politik Islam
Alamat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jl. Lingkar Selatan Tamantirto, Yogyakarta 55183
Telepon : (0274) 387656
Fax. : (0274) 387646
Psw.186
Universitas Islam Indonesia

Dibidani oleh tokoh-tokoh nasional seperti Dr. Mohammad Hatta (Proklamator dan mantan Wakil Presiden RI), Moh. Natsir, Prof. KHA. Muzakkir, Mohamad Roem, KH. Wahid Hasjim, dll, menjadikan STI sebagai basis pengembangan pendidikan yang bercorak nasional dan Islamis serta menjadi tumpuan harapan seluruh anak bangsa.
Seiring hijrahnya ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta, maka STI pun hijrah dan diresmikan kembali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 27 Rajab 1365 H atau bertepatan dengan tanggal 10 April 1946 bertempat di Dalem Pangulon Yogyakarta. Untuk peningkatan peran dalam perjuangan, maka STI yang kala itu menjadi satu-satunya perguruan tinggi Islam, diubah menjadi universitas dengan nama University Islam Indonesia atau sekarang Universitas Islam Indonesia (Islamic University of Indonesia, Al Jamiah Islamiyah Al Indonesiyah) pada tahun 1947.
Realisasi perubahan STI menjadi UII didahului pembukaan kelas pendahuluan (semacam pra universitas) yang diresmikan pada bulan Maret 1948 di Pendopo nDalem Purbojo, Ngasem Yogyakarta. Sedangkan pembukaan UII (menggantikan STI) secara resmi diselenggarakan pada tanggal 27 Rajab 1367 H (bertepatan


Dengan demikian, pada tanggal 27 Rajab (4 Juni 1948) hadirlah University Islam Indonesia yang merupakan wajah baru STI dan telah resmi beroperasi sejak tiga tahun sebelumnya di Negara Republik Indonesia. Pada saat diresmikan UII membuka empat Fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Agama.
UII sebagai universitas swasta tertua di Indonesia, kemudian berkembang sangat pesat dengan lebih 22 fakultas cabang, tersebar diseluruh Indonesia (Surakarta, Madiun, Purwokerto, Gorontalo, Bangil, Cirebon dan Klaten) dengan pusatnya di Yogyakarta.
Namun seiring dengan kebijaksanaan pemerintah bahwa cabang universitas harus ditiadakan, maka cabang-cabang ini kemudian tumbuh sebagai perguruan tinggi baru (baik negeri ataupun swasta) atau tergabung dengan perguruan tinggi negeri yang telah ada. Jadi secara tidak langsung UII mendorong tumbuh dan berkembangnya perguruan-perguruan tinggi di berbagai kota di Indonesia dan UII secara nyata menjadi bagian dari sejarah pendidikan nasional itu sendiri. Sebagai contoh, cabang UII Fakultas Kedokteran di Solo telah menjadi inisiasi bagi berdirinya UNS Solo.
Satu misi sederhana dalam kata namun berat, sangat berat, bahkan dalam kenyataannya yang teremban dalam perjalanan sejarah ini adalah mewujudkan kata-kata Bung Hatta dalam pidato peresmian UII kala itu: "Di Sekolah Tinggi Islam ini.
Alamat Universitas:
Kampus terpadu/Pusat
Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta - 55584
Telp +62 (274) 898444
Fax +62 (274) 898459
Email info@uii.ac.id
Universitas Pembangunan Nasional

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" semula adalah suatu lembaga pendidikan tinggi yang didirikan atas prakarsa para pejuang kemerdekaan R.I dengan nama Akademi Pembangunan Nasional (APN) "Veteran" yang didirikan di kota Yogyakarta, berdasarkan Surat Keputusan Mentri Urusan Veteran nomor :139/Kpts/1965, tanggal 2 Oktober 1958.
Dalam rangka peningkatan APN "Veteran"' berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor : 140/Kpts/1965, tanggal 30 Juli 1965, APN "Veteran" berubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) "Veteran".
Pada tahun 1965 atas usul beberapa anggota Veteran yang berdomisili di luar Yogyakarta terjadi pengintegrasian dari beberapa Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Veteran Nasional Surakarta menjadi PTPN "Veteran" cabang Surakarta, akademi Perusahaan Veteran Surabaya menjadi PTPN "Veteran" cabang Surabaya. Kemudian pada tahun 1967 menyusul Akademi Tekstil, Akademi Bank dan Akademi Tatalaksana Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" yang bernaung dibawah Lembaga Pendidikan Kader Pembangunan (LPKP) yaitu suatu lembaga pendidikan yang diusahakan dan diasuh oleh para anggota Veteran di Jakarta, menjadi PTPN "Veteran" cabang Jakarta, dengan Surat Keputusan Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor : 09/Kpts/Menvet/1967 tanggal 21 Februari 1967. Dengan demikian PTPN "Veteran" tersebar di empat kota besar yaitu Yogyakarta sebagai pusatnya, sedangkan Surakarta, Surabaya dan Jakarta merupakan cabang-cabangnya.
Dalam perkembangan selanjutnya PTPN "Veteran" Surakarta yang hanya terdiri dari 2 (dua) Fakultas yaitu Fakultas Geografi dan Fakultas Kedokteran, berdasarkan Surat Keputusan Menhankam/Pangab nomor : Skep/B/503/V/1973 tanggal 22 Meni 1973, Fakultas Geografi dihapuskan, sehingga PTPN "Veteran" cabang Surakarta tinggal 1 (satu) fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, inipun akhirnya pada tahun 1975 bergabung dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

LPKP yang semula menaungi ketiga Akademi yaitu Akademi Tekstil, Bank dan Tatalaksana Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" di Jakarta, adalah suatu Lembaga yang berbadan Yayasan yang didirikan oleh anggota-anggota Veteran Pejuang Kemerdekaan, dengan tujuan :
1. Untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para Veteran Pejuang Kemerdekaan, alat-alat negara bebas tugas/pensiun dan tenaga-tenaga muda lainnya untuk memperdalam pengetahuan dalam rangka pembangunan masyarakat Indonesia.
2. Mempersiapkan tenaga-tenaga ahli kader pembangunan yang berjiwa patriotik, sejiwa dengan makna pola pembangunan semesta, menuju masyarakat Indonesia yang sentosa adil dan makmur.
Dengan dihapuskannya Departemen Transmigrasi, Veteran dan Demobilisasi, yang semula adalah Departemen Urusan Veteran dan Demobilisasi, pengelolaan PTPN "Veteran" selanjutnya bernaung dibawah Departemen Pertahanan Keamanan/ABRI.
Dalam rangka pengembangan PTPN "Veteran", melalui Surat Keputusan Menhankam/Pangab nomor : Skep/1555/XI/1977 tanggal 5 November 1977, PTPN "Veteran" berubah namanya menjadi Unversitas Pembangunan Nasional "Veteran".
Berdasarkan Surat Keputusan bersama (SKB) anatara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan Keamanan nomor :0307/0/1994, Kep/10/XI/1994 tanggal 29 November 1994, UPN "Veteran" terhitung mulai tanggal 1 April 1995, mengalami perubahan dari status Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi Swasta. Dengan perubahan tersebut UPN "Veteran" yang semula pembinaannya bernaung di bawah Departemen Hankam, beralih tanggung jawab pembinaannya ke Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) sesuai dengan Surat Keputusan Menhankam nomor : Kep/03/II/1993 tanggal 27 Februari 1993.
PROGRAM AKADEMIK DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" YOGYAKARTA
PROGRAM SARJANA
Fakultas Teknologi Mineral
1. Teknik Perminyakan
2. Teknik Pertambangan
3. Teknik Geologi
4. Teknik Geofisika
5. Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Industri
1. Teknik Kimia
2. Teknik Industri
3. Teknik Informatika
Fakultas Pertanian
1. Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis)
2. Agronomi
3. Manajemen Sumberdaya Lahan(Ilmu Tanah)
4. Agroteknologi
5. Agribisnis
Fakultas Ekonomi
1. Manajemen
2. Akuntansi
3. Ilmu Ekonomi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1. Ilmu Hubungan Internasional
2. Ilmu Administrasi Bisnis
3. Ilmu Komunikasi
PROGRAM PASCASARJANA
Fakultas Teknologi Mineral
1. Magister Teknik Geologi
2. Magister Teknik Pertambangan
Fakultas Pertanian
1. Magister Manajemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi
1. Magister Manajemen
2. Magister Ilmu Ekonomi
Fakultas Teknik Industri
1. Magister Teknik Industri
PROGRAM DIPLOMA
1. Teknik Kimia D3
Alamat : UPN Veteran
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara)
Condongcatur, Yogyakarta 55283
Tlp. 0274-486733, 486802
Fax. 486400
Dalam rangka peningkatan APN "Veteran"' berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor : 140/Kpts/1965, tanggal 30 Juli 1965, APN "Veteran" berubah namanya menjadi Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) "Veteran".
Pada tahun 1965 atas usul beberapa anggota Veteran yang berdomisili di luar Yogyakarta terjadi pengintegrasian dari beberapa Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Veteran Nasional Surakarta menjadi PTPN "Veteran" cabang Surakarta, akademi Perusahaan Veteran Surabaya menjadi PTPN "Veteran" cabang Surabaya. Kemudian pada tahun 1967 menyusul Akademi Tekstil, Akademi Bank dan Akademi Tatalaksana Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" yang bernaung dibawah Lembaga Pendidikan Kader Pembangunan (LPKP) yaitu suatu lembaga pendidikan yang diusahakan dan diasuh oleh para anggota Veteran di Jakarta, menjadi PTPN "Veteran" cabang Jakarta, dengan Surat Keputusan Menteri Urusan Veteran dan Demobilisasi nomor : 09/Kpts/Menvet/1967 tanggal 21 Februari 1967. Dengan demikian PTPN "Veteran" tersebar di empat kota besar yaitu Yogyakarta sebagai pusatnya, sedangkan Surakarta, Surabaya dan Jakarta merupakan cabang-cabangnya.
Dalam perkembangan selanjutnya PTPN "Veteran" Surakarta yang hanya terdiri dari 2 (dua) Fakultas yaitu Fakultas Geografi dan Fakultas Kedokteran, berdasarkan Surat Keputusan Menhankam/Pangab nomor : Skep/B/503/V/1973 tanggal 22 Meni 1973, Fakultas Geografi dihapuskan, sehingga PTPN "Veteran" cabang Surakarta tinggal 1 (satu) fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran, inipun akhirnya pada tahun 1975 bergabung dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

LPKP yang semula menaungi ketiga Akademi yaitu Akademi Tekstil, Bank dan Tatalaksana Pelayaran Niaga "Jos Soedarso" di Jakarta, adalah suatu Lembaga yang berbadan Yayasan yang didirikan oleh anggota-anggota Veteran Pejuang Kemerdekaan, dengan tujuan :
1. Untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para Veteran Pejuang Kemerdekaan, alat-alat negara bebas tugas/pensiun dan tenaga-tenaga muda lainnya untuk memperdalam pengetahuan dalam rangka pembangunan masyarakat Indonesia.
2. Mempersiapkan tenaga-tenaga ahli kader pembangunan yang berjiwa patriotik, sejiwa dengan makna pola pembangunan semesta, menuju masyarakat Indonesia yang sentosa adil dan makmur.
Dengan dihapuskannya Departemen Transmigrasi, Veteran dan Demobilisasi, yang semula adalah Departemen Urusan Veteran dan Demobilisasi, pengelolaan PTPN "Veteran" selanjutnya bernaung dibawah Departemen Pertahanan Keamanan/ABRI.
Dalam rangka pengembangan PTPN "Veteran", melalui Surat Keputusan Menhankam/Pangab nomor : Skep/1555/XI/1977 tanggal 5 November 1977, PTPN "Veteran" berubah namanya menjadi Unversitas Pembangunan Nasional "Veteran".
Berdasarkan Surat Keputusan bersama (SKB) anatara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan Keamanan nomor :0307/0/1994, Kep/10/XI/1994 tanggal 29 November 1994, UPN "Veteran" terhitung mulai tanggal 1 April 1995, mengalami perubahan dari status Kedinasan menjadi Perguruan Tinggi Swasta. Dengan perubahan tersebut UPN "Veteran" yang semula pembinaannya bernaung di bawah Departemen Hankam, beralih tanggung jawab pembinaannya ke Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) sesuai dengan Surat Keputusan Menhankam nomor : Kep/03/II/1993 tanggal 27 Februari 1993.
PROGRAM AKADEMIK DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" YOGYAKARTA
PROGRAM SARJANA
Fakultas Teknologi Mineral
1. Teknik Perminyakan
2. Teknik Pertambangan
3. Teknik Geologi
4. Teknik Geofisika
5. Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Industri
1. Teknik Kimia
2. Teknik Industri
3. Teknik Informatika
Fakultas Pertanian
1. Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis)
2. Agronomi
3. Manajemen Sumberdaya Lahan(Ilmu Tanah)
4. Agroteknologi
5. Agribisnis
Fakultas Ekonomi
1. Manajemen
2. Akuntansi
3. Ilmu Ekonomi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1. Ilmu Hubungan Internasional
2. Ilmu Administrasi Bisnis
3. Ilmu Komunikasi
PROGRAM PASCASARJANA
Fakultas Teknologi Mineral
1. Magister Teknik Geologi
2. Magister Teknik Pertambangan
Fakultas Pertanian
1. Magister Manajemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi
1. Magister Manajemen
2. Magister Ilmu Ekonomi
Fakultas Teknik Industri
1. Magister Teknik Industri
PROGRAM DIPLOMA
1. Teknik Kimia D3
Alamat : UPN Veteran
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara)
Condongcatur, Yogyakarta 55283
Tlp. 0274-486733, 486802
Fax. 486400
Tari Remo

Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan, sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo gaya perempuan.
Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung.

Universitas Gadjah Mada

Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 Fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program Studi untuk S-2,S-3, dan Spesialis. Universitas Gadjah Mada berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta.
Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran dan Dr. Soeharto.
Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan


Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.
Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr. M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948.
Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup.
Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1948.
Serangan Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang.
Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya.
Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Presiden Soekarno. Pada upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto.
Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan.
Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.
Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah:
- Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
- Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi, bagian Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan limu Hayat;
- Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan;
- Fakultas Kedokteran Hewan;
- Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara, Ekonomi dan Sosiologi;
- Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra.
Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.
Alamat Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Phone (0274) 6491936
Fax (0274) 6491936
Universitas Negeri Yogyakarta

Dalam perkembangan UGM, ada beberapa fakultas yang menjadi cikal bakal lahirnya IKIP Yogyakarta, seperti Fakultas Pendidik (FIP), Fakultas Pendidikan Jasmani (FPD), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Berdasarkan SK Mentri PDK 92, 1962 berdiri Institut Pendidikan Guru (IPG). Sementara itu, IPG dan FKIP adalah bidang pendidikan. Dari situ keluar Keputusan Presiden RI No.1, 1963 pada 3 Januari 1963 yang memutuskan penyatuan FKIP dan IPG menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).
Pelaksanaan Keppres ini menetapkan berdirinya IKIP Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, dan IKIP Malang yang resminya berdiri pada 1 Mei 1963. Perkembangan IKIP Yogyakarta sendiri, pada 1982 menyelenggarakan 6 fakultas, yakni Ilmu Pendidikan (FIP), Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK), dan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK).

Tahap yang dikerjakan IKIP Yogyakarta, pada 1997 dibuka 12 program studi nonkependidikan jenjang S1 dan D3 pada tiga fakultas, yakni FPBS, FPMIPA, dan FPTK. Pada tahun akademik 1999/2000 dibuka dua program studi di FPIPS dan satu di FPOK. pada 14 Agustus 1999, Universitaas Negeri Yogyakarta telah sah menjadi lembaga pendidikan tinggi negeri yang berkedudukan di Yogyakarta dengan menyelenggarakan enam fakultas, yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Teknik (FT), Ilmu Pendidikan (FIP), Bahasa dan Seni (FBS), Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE), dan Ilmu Keolahragaan (FIK).
Alamat: Jl. Colombo, Karang Malang, Yogyakarta 55281
Telepon : (0274) 586168 (Hunting)
Faks.: (0274) 565500
Website: www.uny.ac.id
Pendidikan

Selanjutnya

Selanjutnya

Selanjutnya

Selanjutnya

Selanjutnya

Selanjutnya

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" semula adalah suatu lembaga pendidikan tinggi yang didirikan atas prakarsa para pejuang kemerdekaan R.I
Selanjutnya
Selanjutnya
Institut Sains & Teknologi AKPRIND

Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Nasional, Institut bertugas mendidik, membentuk dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan manusia, membina ilmu pengetahuan, teknologi, melestarikan dan mengembangkan secara ilmiah unsur-unsur dan kebudayaan Indonesia serta lingkungan hidup dan lingkungan alami dalam rangka pembangunan bangsa dan negara serta masyarakat sebagai penjelmaan dan pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kurikulum setiap program studi disusun berbasis kompetensi dengan tujuan mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengakomodasi dan beradaptasi terhadap perkembangan IPTEK, mampu berwirausaha, mampu mengembangkan / meningkatkan penguasaan IPTEK melalui studi lanjut, serta mempunyai kemampuan menerapkan Total Quality Control bagi mahasiswa D-III atau Total Quality Management bagi mahasiswa S-I.
Selain wawasan lingkungan dan manajemen mutu yang merupakan jati diri ISTA, seluruh mahasiswa juga dibekali dengan pengetahuan dan sertifikat kewirausahaan, bahasa Inggris serta komputasi. menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang sains & teknologi yang mempunyai prospek sangat cerah di masa mendatang. Program studi - program studi yang diselenggarakan ditampung dalam 3 fakultas, yaitu Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Sains Terapan, dan Fakultas Teknologi Mineral, yang meliputi jenjang Strata-I dan Diploma-III.

Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Nasional, Institut bertugas mendidik, membentuk dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan manusia, membina ilmu pengetahuan, teknologi, melestarikan dan mengembangkan secara ilmiah unsur-unsur dan kebudayaan Indonesia serta lingkungan hidup dan lingkungan alami dalam rangka pembangunan bangsa dan negara serta masyarakat sebagai penjelmaan dan pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kurikulum setiap program studi disusun berbasis kompetensi dengan tujuan mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengakomodasi dan beradaptasi terhadap perkembangan IPTEK, mampu berwirausaha, mampu mengembangkan / meningkatkan penguasaan IPTEK melalui studi lanjut, serta mempunyai kemampuan menerapkan Total Quality Control bagi mahasiswa D-III atau Total Quality Management bagi mahasiswa S-I.
Selain wawasan lingkungan dan manajemen mutu yang merupakan jati diri ISTA, seluruh mahasiswa juga dibekali dengan pengetahuan dan sertifikat kewirausahaan, bahasa Inggris serta komputasi.
Jurusan yang ada di Institut Sains & Teknologi AKPRIND (ISTA):
S1 - Teknik Kimia
S1 - Teknik Industri
S1 - Teknik Mesin
S1 - Teknik Elektro
S1 - Teknik Informatika
S1 - Statistika
S1 - Ilmu Komputer
S1 - Teknik Lingkungan Hidup
S1 - Teknik Geologi
Alamat Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Jl Kalisahak 28 Yogyakarta 55222.
Telp 0274 563029.
Fax 0274 563847
Transportasi Yogyakarta

Selanjutnya

Selanjutnya

Selanjutnya

Selanjutnya
Terminal Giwangan

Terminal ini dibangun dengan sentuhan modern di sana sini, yang bermaksud ingin memberikan kenyamanan bagi pengguna jasa transportasi yang ada di terminal Giwangan ini.terminal Giwangan berada di Jl. Ringroad selatan atau tepatnya jalan imogiri, Giwangan Yogyakarta.terminal yang dibangun dengan menghabiskan dana milyaran Rupiah,
Jika Anda tiba dari daerah menggunakan bus dan turun dari bus, Anda akan merasakan bedanya terminal ini, dengan 3 lajur kedatangan bagi bus, pemasangan jalur khusus seperti pada stasiun kereta, sehingga penumpang tidak perlu turun terlalu tinggi, cukup menolong untuk orangtua. Kemudian dari tempat ini Anda bisa meneruskan perjalanan. Jika melanjutkan dengan bus, silakan jalan ke arah tempat pemberangkatan, sedangkan untuk tujuan kota, Anda bisa meneruskan menggunakan bus kota, becak, atau taksi.

Terminal Giwangan ini berkesan modern, luas, dan bersih, dengan penataan yang cukup nyaman. Dari pintu masuk jalan raya, ada tiga jalur yang berbeda, satu untuk buskota, kemudian untuk kedatangan bus AKDP, bus AKAP, bus malam, bus patas, dan jalur terakhir adalah untuk pengunjung, baik yang menggunakan kendaraan ataupun jalan kaki, langsung menuju tempat parkir.
Nama Terminal Penumpang Type A
Alamat Jl. Imogiri Yogyakarta
Telpon 62-274-410015
Bandara AdiSutjipto

Semula merupakan lapangan udara militer, namun penggunaannya diperluas untuk kepentingan sipil. Hingga sekarang masih terdapat bagian yang merupakan daerah tertutup (terbatas untuk kegiatan militer). Bandar udara ini juga merupakan bandar udara pendidikan Akademi Angkatan Udara dari TNI Angkatan Udara. Juga Skadron Pendidikan 101 (FFA AS-202-18A, T-41D) dan Skadron Pendidikan 102 (T-34C, KAI KT-1). Luas bandara: 88,690 m², dengan dua landasan pacu.

Sampai akhir tahun 2004, diperkirakan sudah lebih dari 2 juta penumpang setiap tahun yang dilayani. Terminal Baru, ATC Baru, Apron Baru, Taxiway Baru, dan Runway Baru dibangun pada 12 April 2007 dioperasikan pada 20 Maret 2010. Bandara Adisucipto menjelma menjadi bandara internasional pada tanggal 21 Februari 2004. Pada saat itu, Garuda Indonesia mengoperasikan rute Yogyakarta - Kuala Lumpur. Sebulan selanjutnya, giliran Singapura yang dikunjungi oleh Garuda Indonesia. Sekitar bulan November 2006, Garuda Indonesia menghentikan rute - rute internasional.
Tetapi pada tanggal 30 Januari 2008, penerbangan internasional dilanjutkan kembali dengan menghadirkan Air Asia yang mengoperasikan Airbus A320 dengan rute Yogyakarta - Kuala Lumpur.
Sejak 1 Februari 2008, Malaysia Airlines turut datang ke Yogyakarta dengan mengoperasikan Boeing 737-400. Bulan April 2008, Air Asia membuat rute Yogyakarta - Kuala Lumpur menjadi setiap hari. Dan tanggal 16 Desember 2008, Garuda Indonesia kembali melayani rute Yogyakarta - Singapore mulai pukul 18.00 WIB, setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Telepon : 62.274.484261
Facsimile : 62.274.488155
E-mail : jog@angkasapura1.co.id
Jam Operasi : 23.00 – 14.00 UTC (05.00 – 21.00 WIB)
Kebo-keboan

Saat itu di Desa Alas Malang ada pageblug atau bencana berupa kematian warga tanpa sebab. “Sore sakit, pagi mati, begitu sebaliknya. Setelah itu Buyut Karti mendapat wangsit (ilham,red) untuk melakukan ritual Kebo-keboan. Ritual ini memuja dan minta berkah dewi padi, Dewi Sri, Ritual Kebo-keboan didominasi para laki-laki desa yang bertingkah laku seperti kerbau.
Badan mereka dilumuri arang hingga berwarna hitam, dengan rambut gimbal dari tali rafia lengkap dengan tanduk kerbau, tali pengekang dan kalungnya. Mereka hanya mengenakan celana kolor warna hitam, sepasang kerbau dipegangi seorang petani.Wisata Indonesia Surga Dunia.
berbagai sumber
Janger

Pada abad ke-19, di Banyuwangi hidup suatu jenis teater rakyat yang disebut Ande-Ande Lumut karena lakon yang dimainkan adalah lakon Andhe-Andhe Lumut. Dan dari sumber cerita dari mulut ke mulut, pelopor lahirnya Janger ini adalah Mbah Darji, asal Dukuh Klembon, Singonegaran, Banyuwangi kota. Mbah Darji ini adalah seorang pedagang sapi yang sering mondar-mandir Banyuwangi-Bali, dan dari situ dia tertarik dengan kesenian teater Arja dan dia pun berkenalan dengan seniman musik bernama Singobali yang tinggal di Penganjuran, dari situlah kemudian terjadi pemaduan antara teater Ande-Ande Lumut dengan unsure tari dan gamelan Bali, sehingga lahirlah apa yang disebut Damarwulan Klembon atau Janger Klembon.

Semenjak itu, mulai lahir grup-grup Damarwulan di seantero Banyuwangi. Mereka bukan hanya memberikan hiburan, namun juga menyisipkan pesan-pesan perjuangan untuk melawan penjajah dengan kedok seni. Di masa revolusi, kerap kali para pejuang kemerdekaan menyamar sebagai seniman Janger untuk mengelabui Belanda dan para mata-matanya.
Busana pemain disesuaikan dengan peran mereka. Pada peran prajurit, raja, panglima dan tokoh kalangan atas biasanya menggunakan busana khas Bali yang biasa dipakai dalam pertunjukan Arja. Sedangkan kaum wanita istana memakai busana Bali yang dimodifikasi, yakni kuluk yang dihias bunga kamboja dengan manik-manik, ter atau penutup dada, dan biasanya memakai kain jarit berwarna mengkilap. Yang unik, peran rakyat jelata justru memakai busana khas Jawa..Wisata Indonesia Surga Dunia
Seblang

Para penarinya dipilih secara supranatural oleh dukun setempat, dan biasanya penari harus dipilih dari keturunan penari seblang sebelumnya. Di desa Olihsari, penarinya haruslah gadis yang belum akil baliq, sedangkan di Bakungan, penarinya haruslah wanita berusia 50 tahun ke atas yang telah mati haid (menopause). Tari Seblang ini sebenarnya merupakan tradisi yang sangat tua, hingga sulit dilacak asal usul dimulainya.

Sang dukun mengasapi sang penari dengan asap dupa sambil membaca mantera. Setelah sang penari kesurupan (taksadarkan diri atau kejiman dalam istilah lokal), dengan tanda jatuhnya tempeh tadi, maka pertunjukan pun dimulai. Si seblang yang sudah kejiman tadi menari dengan gerakan monoton, mata terpejam dan mengikuti arah sang pawang atau dukun serta irama gendhing yang dimainkan. Kadang juga berkeliling desa sambil menari. Setelah beberapa lama menari, kemudian si seblang melempar selendang yang digulung ke arah penonton, penonton yang terkena selendang tersebut harus mau menari bersama si Seblang. Jika tidak, maka dia akan dikejar-kejar oleh Seblang sampai mau menari. Musik pengiring Seblang hanya terdiri dari satu buah kendang, satu buah kempul atau gong dan dua buah saron.
Sedangkan di Olihsari ditambah dengan biola sebagai penambah efek musikal. Dari segi busana, penari Seblang di Olihsari dan Bakungan mempunyai sedikit perbedaan, khususnya pada bagian omprok atau mahkota. Pada penari Seblang di desa Olihsari, omprok biasanya terbuat dari pelepah pisang yang disuwir-suwir hingga menutupi sebagian wajah penari, sedangkan bagian atasnya diberi bunga-bunga segar yang biasanya diambil dari kebun atau area sekitar pemakaman, dan ditambah dengan sebuah kaca kecil yang ditaruh di bagian tengah omprok.
Pada penari seblang wilayah Bakungan, omprok yang dipakai sangat menyerupai omprok yang dipakai dalam pertunjukan Gandrung, hanya saja bahan yang dipakai terbuat dari pelepah pisang dan dihiasi bunga-bunga segar meski tidak sebanyak penari seblang di Olihsari. Disamping unsure mistik, ritual Seblang ini juga memberikan hiburan bagi para pengunjung maupun warga setempat, dimana banyak adegan-adegan lucu yang ditampilkan oleh sang penari seblang ini..Wisata Indonesia Surga Dunia
Subscribe to:
Posts (Atom)