Penemuan berbagai benda peninggalan bernilai sejarah berupa artefak yang berkaitan dengan keberadaan Kerajaan Sriwijaya di Kota Palembang, menjadi bukti awal pusat Kerajaan Sriwijaya berada di kota ini.
Menurut arkeolog dari Nandal Sriwijaya Centre Institute of Southeast Asian Studies Singapore, Lim Chen Sian, saat menjadi narasumber Seminar Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Hubungannya dengan Kota Palembang, di Palembang, Senin, banyak artefak yang ditemukan mengarah Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya.
Namun sampai kini belum ada artefak atau prasasti yang memastikan Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya.
Menurut dia, masih diperlukan penelitian lanjut untuk memastikan Palembang menjadi pusat kerajaan itu atau bukan.
"Karena tidak satu pun artefak, meskipun banyak yang ditemukan, dapat menjelaskan kedudukan pusat kerajaan itu," kata dia.
Ia mengatakan, banyak versi yang beredar berkaitan dengan keberadaan pusat Kerajaan Sriwijaya yang sampai kini belum bisa dibuktikan.
"Namun banyak penemuan artefak di Kota Palembang, seperti prasasti Kedukan Bukit dan Talang Tuo menjadi bukti awal mengarahkan Palembang sebagai pusat kerajaan tersebut," ujar dia lagi.
Ia menjelaskan, peneliti Singapura pun sampai kini belum bisa menyimpulkan pusat kerajaan tersebut, tetapi bisa dipastikan kalau wilayah kerajaan sangat luas.
Sriwijaya,katanya, memiliki wilayah kerajaan bukan hanya di sumatera bagian selatan, mengingat berdasarkan artefak yang berhubungan dengan kerajaan itu telah ditemukan di Kalimantan Barat, Singapura dan Malaka.
Lim menambahkan, bisa saja pembuktian pusat Kerajaan Sriwijaya akan ditemukan seribu tahun ke depan.
Saat ini, menurut dia, yang penting bagaimana menjaga artefak itu, dan terus meneliti keberadaan artefak lainnya.
Hal senada disampaikan sejarawan Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Prof Hatamarrasyid yang menegaskan bahwa penemuan prasati Kedukan Bukit menjadi bukti tertua peninggalan Sriwijaya.
Prasasti tersebut telah diterjemahkan yang dibuat pada tahun 604 Saka atau tahun 684 Masehi.
Dia menambahkan, meskipun prasasti itu tidak menjelaskan Palembang sebagai pusat kerajaan, tapi dapat dipastikan prasasti tersebut bukti Kerajaan Sriwijaya yang paling tinggi ditemukan di Palembang
Menurut arkeolog dari Nandal Sriwijaya Centre Institute of Southeast Asian Studies Singapore, Lim Chen Sian, saat menjadi narasumber Seminar Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Hubungannya dengan Kota Palembang, di Palembang, Senin, banyak artefak yang ditemukan mengarah Palembang merupakan pusat Kerajaan Sriwijaya.
Namun sampai kini belum ada artefak atau prasasti yang memastikan Palembang sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya.
Menurut dia, masih diperlukan penelitian lanjut untuk memastikan Palembang menjadi pusat kerajaan itu atau bukan.
"Karena tidak satu pun artefak, meskipun banyak yang ditemukan, dapat menjelaskan kedudukan pusat kerajaan itu," kata dia.
Ia mengatakan, banyak versi yang beredar berkaitan dengan keberadaan pusat Kerajaan Sriwijaya yang sampai kini belum bisa dibuktikan.
"Namun banyak penemuan artefak di Kota Palembang, seperti prasasti Kedukan Bukit dan Talang Tuo menjadi bukti awal mengarahkan Palembang sebagai pusat kerajaan tersebut," ujar dia lagi.
Ia menjelaskan, peneliti Singapura pun sampai kini belum bisa menyimpulkan pusat kerajaan tersebut, tetapi bisa dipastikan kalau wilayah kerajaan sangat luas.
Sriwijaya,katanya, memiliki wilayah kerajaan bukan hanya di sumatera bagian selatan, mengingat berdasarkan artefak yang berhubungan dengan kerajaan itu telah ditemukan di Kalimantan Barat, Singapura dan Malaka.
Lim menambahkan, bisa saja pembuktian pusat Kerajaan Sriwijaya akan ditemukan seribu tahun ke depan.
Saat ini, menurut dia, yang penting bagaimana menjaga artefak itu, dan terus meneliti keberadaan artefak lainnya.
Hal senada disampaikan sejarawan Institut Agama Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Prof Hatamarrasyid yang menegaskan bahwa penemuan prasati Kedukan Bukit menjadi bukti tertua peninggalan Sriwijaya.
Prasasti tersebut telah diterjemahkan yang dibuat pada tahun 604 Saka atau tahun 684 Masehi.
Dia menambahkan, meskipun prasasti itu tidak menjelaskan Palembang sebagai pusat kerajaan, tapi dapat dipastikan prasasti tersebut bukti Kerajaan Sriwijaya yang paling tinggi ditemukan di Palembang
Sumber:Antaranews