Popular Posts

Pemandian Patemon

Wisatanesia.com-Objek wisata Pemandian Patemon merupakan Pemandian yang berada di wilayah Kecamatan Tanggul,Kabupaten Jember.Objek wisata Pemandian Patemon merupakan tempat pemandian yang di bangun pada masa penjajahan Belanda dan Air dari pemandian Patemon ini berasal dari mata air lereng Pegunungan Argoporo.

Lokasi Pemandian Patemon ini sekitar 2 km arah Utara Kota Tanggul atau sekitar 30 km arah barat pusat kota jember,dengan luas areal 4,5 Ha, berada pada ketinggian ± 500 m/dpl dengan suhu udara antara 28 – 340 C.

Di sekitar tempat pemandian Patemon udaranya terasa sangat sejuk dikarenan Objek Wisata Pemandian Patemon terletak di daerah pegunungan dan mata air yang mengalir di pemandian Patemon tersebut adalah air yang berasal dari sumber mata air pegunungan jadi airnya sangat dingin.

Pada hari-hari libur khususnya hari Minggu dan hari libur nasional banyak orang berkunjung ke lokasi pemandian Patemon , mulai dari anak-anak, anak muda, sampai pada orang tua.

Di Pemandian ini yang semakin menarik dengan ditambahnya satu kolam renang baru dan wahana waterboom, selain itu tempat-tempat yang ada di sekitar kolam renang telah diperbaiki sehingga semakin menarik untuk dikunjungi.
Objek Wisata Indonesia Surga Dunia.

Kembudpar Daftarkan Tiga Warisan Budaya ke UNESCO

Jakarta- Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kembudpar) Republik Indonesia mendaftarkan tiga warisan budaya tidak benda kepada organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (UNESCO), kata Menbudpar, Jero Wacik.

"Hari ini Kembudpar bertangungjawab untuk melestarikan budaya Indonesia dengan mendaftarkan tiga warisan budaya tak benda ke UNESCO," ujar Jero Wacik di kantornya, Jakarta, Senin.

Ketiga warisan budaya yang didaftarkan adalah tari tradisi Bali sebagai nominasi daftar representatif budaya tak benda, Noken atau kerajinan tangan masyarakat Papua sebagai nominasi daftar yang memerlukan perlindungan mendesak, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai nominasi penciptaan ruang budaya untuk perlindungan, pengembangan dan pendidikan warisan budaya.

Ia mengatakan, dengan bertambahnya lagi tiga warisan budaya Indonesia untuk didaftarkan ke UNESCO, maka semakin menambah rasa bangga kepada kebudayaan yang ada di Indonesia.

"Dengan didaftarkannya tiga warisan budaya ini, yang ada hanyalah rasa bangga sebagai warga Indonesia yang kaya akan warisan kebudayaan," katanya.

Ia juga mengungkapkan rasa pesimistisnya untuk dapat mengikutsertakan semua warisan budaya Indonesia ke UNESCO.

"Mendaftarkan tiga saja sudah melibatkan ribuan orang, apalagi mendaftarkan semua warisan budaya yang kita miliki," katanya.

Beberapa manfaat dengan terdaftarnya warisan budaya tak benda bagi masyarakat Indonesia, menurut dia, adalah meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat internasional, mendapatkan perhatian badan dan pemerhati kebudayaan internasional, serta negara dapat mengajukan permohonan bantuan dana Konvensi 2003 khusus bagi warisan budaya yang masuk dalam daftar yang memerlukan perlindungan mendesak.

Dengan didaftarkannya tiga warisan budaya tersebut, pemerintah Indonesia akan menambah jumlah unsur budaya tak benda Indonesia yang telah menerima inskripsi dari UNESCO, yaitu Wayang Indonesia (2003), Keris Indonesia (2005), Batik Indonesia (2009) dan Angklung Indonesia (2010).

Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik.dalam kesempatan itu menandatangani pula pendaftaran nominasi warisan budaya tersebut bersama Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono.

Sumber:Antaranews

Situs Tondowongso

Wisatanesia.com-Situs Tondowongso merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada awal tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Situs seluas lebih dari satu hektare ini dianggap sebagai penemuan terbesar untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan Kompleks Percandian Batujaya),

meskipun Prof. Soekmono pernah menemukan satu arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957.Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat.

Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini sebagai peninggalan masa Kerajaan Kediri awal (abad XI), masa-masa awal perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah
ke Jawa Timur.Selama ini Kerajaan Kediri dikenal dari sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil pahatan.Objek Wisata Indonesia Surga Dunia.

Gua Selomangleng

Wisatanesia.com-Gua Selomangleng merupakan objek wisata yang berada di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan untuk menuju kawasan wisata Gua Selomangleng.di daerah gunung Klotok. kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan.

Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan. Sepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan.

Sebagian diantaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasai dinding luar gua, diantaranya ada yang berbentuk manusia. Melongok ke dalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung.

Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berfikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.

Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua.

Di dalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas. Saya sendiri menggunakan sinar lampu dari telepon genggam yang kebetulan bisa difungsikan sebagai lampu penerangan (senter). Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar.
Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu. Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung harus sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil.

Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk.

Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala nampak berada didalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-relief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.

Gua Maria Puhsarang

Wisatanesia.com-Gua Maria Puhsarang atau yang dikenal juga dengan nama gua Maria Lourdes Pohsarang merupakan salah satu tujuan para peziarah dari kalangan umat Katolik, yang terletak di kompleks gereja Pohsarang, yang terletak di Pohsarang yaitu sebuah desa yang berada wilayah Kecamatan Semen atau berada sekitar 10 km arah barat daya kota Kediri,Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Pada kompleks gereja terdapat miniatur gua Maria Lourdes yang dikemudian hari oleh karena terlalu kecil bentuknya maka pada tanggal 11 Oktober 1998, dimulailah pembangunan gua Lourdes yang merupakan tiruan atau replika Gua Maria Lourdes yang ada di Perancis.

Dinamakan Gua Maria Lourdes sebab dalam Gereja yang lama terdapat tiruan gua Lourdes dalam bentuk yang kecil. Di seputar patung yang kecil dalam gua pertama tertulis tulisan di atas kuningan dengan menggunakan bahasa Jawa ejaan lama: Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem.

Gua kecil yang berada di sebelah kanan Gereja ini merupakan sebuah gua yang banyak didatangi oleh bukan hanya umat Katolik untuk berdoa rosario atau novena, melainkan juga oleh umat lain yang bukan Katolik untuk melakukan meditasi dan memohon ujub kepada Tuhan yang Maha pemurah.

Sementara patung Maria yang terdapat di Gua Maria Lourdes Pohsarang (di luar kompleks Gereja lama) merupakan replika atau tiruan dari patung Maria Lourdes, yang terbuat dari semen kemudian dicat berwarna bagian luarnya. Patung itu lebih tinggi dari contoh aslinya yang hanya 1,75 meter dimana patung Maria yang sekarang ini tingginya 3,5 meter dan kalau dihitung dari alas kakinya patung ini tingginya dari bawah menjadi 4 meter.
Patung ini dibuat lebih besar dari contohnya sebab disesuaikan dengan besarnya gua yang tingginya mencapai hampir 18 meter. Gereja Puhsarang yang menampilkan gaya Majapahit tapi dikombinasikan dengan gaya dari daerah lain dan iman kristiani. Yulianto Sumalyo dalam buku yang berjudul `Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1993" menulis mengenai gereja Puh Sarang sebagai berikut : "Seperti pada bangunan Trowulan, Tegal dan lain-lain untuk membangun gereja Pohsarang selalu menggunakan bahan-bahan lokal.

Maclaine Pont menggunakan juga buruh setempat selain beberapa tukang yang sudah berpengalaman pada saat membangun museum.
Gereja yang sarat dengan simbolisme ini merupakan suatu karya arsitektur yang sangat berhasil dilihat dari berbagai segi: mulai dari lokasi, tata massa, bahan bangunan, struktur dan ten tu saja fungsi dan keindahannya. Semua aspek termasuk budaya setempat dan filsafat agama dipadukan dalam bentuk arsitektur dengan amat selaras".Objek Wisata Di Indonesia Surga Dunia.

Bupati Fakfak Jual Obyek Wisata di Salon Mondial Paris

Bupati Kabupaten Fakfak, Papua Barat Muhamad Uswanas yang baru saja terpilih menjadi Bupati berupaya menjual daerah wisata yang dimiliki Papua Barat di pameran pariwisata internasional 'Salon Mondial du Tourisme', di Paris dari 17 hingga 20 Maret. "Momen yang sangat pas bagi kami untuk menjual obyek wisata di daerah Papua Barat," ujar Muhamad Uswanas, Sabtu (19/3) disela sela penyelengaraan pameran yang berlangsung di gedung Porte De Versailles, Paris Pavillion.

Muhammad Uswanas mengemukakan pariwisata dan kebudayaan tidak akan pernah habis bila dijual seperti hasil bumi Indonesia lainnya yang akan habis bila dijual diantaranya pertambangan atau hasil bumi. Pariwisata Indonesia merupakan produk yang sangat menunjang sehingga tidak akan pernah habis bila banyak yang membeli seperti industri produktif lainnya, ujar Bupati Fakfak.

Menurut Bupati, berbagai obyek wisata yang dapat ditawarkan oleh Papua Barat baik taman laut maupun sejarah dan budaya yang dimiliki . Bahkan Fakfak juga sudah siap dengan akomodasi diantaranya hotel Grand Papua. Bahkan penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta,Banten secara regular ke Fak fak via Ambon dan Sorong serta dibangunnya airport internasional yang baru di Vaila Cape.

Diharapkannya dengan kehadiran Papua Barat di stand Indonesia yang disiapkan Widya Multievent, PT Amanah Nurul Widya dengan penampilan minimalis serta berbagai poster obyek wisata itu akan dapat meningkatkan junlah wisatawan yang datang. Bupati yang didampingi staf ahli khusus Yol Rohrohmana, Ketua DPRD Kab Fakfak A Afid Rumagesan dan kepala Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Fak Fak Propinsi Papua Barat juga melihat peluang yang dapat dicapai Papua.

Brosur yang dirancang Kabupaten Fak fak lengkap dengan berbagai informasi antara lain seperti bagaimana mencapai wilyah ini, tempat menginap di Kabupaten Fak fak serta berbagai paket yang ditawarkan dengan tarif 1.000 dolar AS seminggu. Objek Wisata Indonesia Surga Dunia.
Sumber:Antara

Museum Purbakala Trowulan

Wisatanesia.com-Museum Purbakala Trowulan atau yang lebih dikenal dengan Balai Penyelamatan Arca BPA Terletak di wilayah Dusun Trowulan Desa Trowulan Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Dapat dicapai menggunakan semua model transportasi melalui jalan raya Trowulan atau jalan kecamatan tepat diseberang kolam Segaran.

Museum Purbakala Trowulan didirikan oleh Kanjeng Adipati Ario Kromojoyo Adinegoro bersama Ir. Henry Maclaine Pont pada tahun 1942 dengan tujuan untuk menampung artefak hasil penelitian arkeologi di sekitar Trowulan.

Museum Purbakala Trowulan menyimpan benda-benda peninggalan purbakala dari Kerajaan Majapahit, mempunyai banyak koleksi yang mencapai lebih dari 850 buah. Koleksi yang paling dominan adalah koleksi terakota tanah liat yang dibakar.

Banyaknya jumlah koleksi yang dimiliki Museum Purbakala Trowulan maka dibutuhkan perawatan yang lebih intensif terhadap setiap jenis-jenis koleksi dimana hal ini harus diperhatikari oleh pihak pengelola museum.Wisata Di Mojokerto Surga Dunia.

Candi Tikus

Wisatanesia.com-Candi Tikus adalah sebuah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di kompleks Trowulan, tepatnya di Dukuh Tinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Candi ini merupakan salah satu situs arkeologi utama di Trowulan. Bangunan Candi Tikus berupa tempat ritual mandi (petirtaan) di kompleks pusat pemerintahan Majapahit. Bangunan utamanya terdiri dari dua tingkat.

Situs candi ini digali pada tahun 1914 atas perintah Bupati Mojokerto Kromodjojo Adinegoro. Karena banyak dijumpai tikus pada sekitar reruntuhannya, situs ini kemudian dinamai Candi Tikus. Candi Tikus baru dipugar pada tahun 1985-1989.

Candi Tikus diperkirakan dibangun pada abad ke-13 atau abad ke-14. Candi ini dihubungkan dengan keterangan Mpu Prapanca dalam kitab Negarakertagama, bahwa ada tempat untuk mandi raja dan upacara-upacara tertentu yang dilaksanakan di kolam-kolamnya.

Bangunan yang terbuat dari batu bata merah dengan ukuran tinggi 5,20 meter, panjang 25,4 meter dan lebar 23,6 meter ini konon merupakan taman air dan tempat bersuci putri kerajaan Majapahit. Candi ini disebut Candi Tikus karena sewaktu ditemukan merupakan tempat bersarangnya tikus yang memangsa padi para petani.
Arsitektur bangunan melambangkan kesucian Gunung Mahameru sebagai tempat bersemayamnya para dewa. Menurut kepercayaan Hindu gunung Mahameru juga merupakan tempat sumber air Tirta Amerta atau air kehidupan, yang dipercaya mempunyai kekuatan magis dan dapat memberikan kesejahteraan.

Dari mitos ini air yang mengalir di Candi Tikus dianggap bersumber dari Gunung Mahameru. Sampai saat ini masih ada masyarakat petani yang percaya bahawa air yang ada di Candi Tikus dapat digunakan untuk menolak atau mengusir hama tikus dari sawah. Candi ini sangat mudah dicapai baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.Objek Wisata Mojokerto Surga Dunia.

Kolam Segaran

Wisatanesia.com-Kolam Segaran adalah kolam besar dan berbentuk persegi panjang dengan ukuran sekitar 800 x 500 meter persegi. Nama Kolam Segaran berasal dari bahasa Jawa 'segara' yang berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur laut. Tembok dan tanggul bata merah mengelilingi kolam yang sekaligus memberi bentuk pada kolam tersebut.

Kolam Segaran tak jauh dari Kecamatan Trowulan, tepatnya di Desa Trowulan Kabupaten Mojokerto, situs yang paling gampang untuk dikunjungi dari semua situs Majapahit yang terdapat di daerah ini, tepatnya 500 meter ke arah selatan dari Jalan Raya Mojokerto Jombang. Merupakan kolam purba peninggalan pada masa Kerajaan Majapahit, 7 abad yang silam.

Saat ditemukan oleh Maclain Pont pada tahun 1926, struktur tanggul dan tembok bata merah tertimbun tanah dan lumpur. Pemugaran dilakukan beberapa tahun kemudian dan kini kolam Segaran difungsikan oleh masyarakat setempat sebagai tempat rekreasi dan kolam pemancingan. Fungsi asli kolam ini belum diketahui,
akan tetapi penelitian menunjukkan bahwa kolam Segaran ini memiliki beberapa fungsi, di antara lain sebagai kolam penampungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk kota Majapahit yang padat, terutama pada saat musim kemarau. Dugaan yang sangat sering di bicarakan antara lainnya adalah kolam ini digunakan sebagai tempat mandi dan kolam latihan renang prajurit Majapahit,

disamping itu kolam ini diduga menjadi bagian taman hiburan tempat para bangsawan Majapahit menjamu para duta dan tamu kerajaan.Objek Wisata Di Indonesia Surga Dunia.

Pemandian Air Panas Pacet

Wisatanesia.com-Objek Wisata Pemandian Air Panas Pacet berlokasi di lereng gunung Welirang, Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Jawa Timur.Pacet terkenal sebagai kawasan wisata pegunungan di Kabupaten Mojokerto yang terletak ±600 m dari permukaan laut. yang mudah dijangkau, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi dipenuhi dengan pemandangan alam yang tak kalah elok. Jajaran bukit, aliran sungai bening yang mengalir dan hutan perawan yang masih asri terbentang luas menyambut kedatangan wisatawan yang ingin menikmati pemandangan di sekitar lokasi pariwisata.

Untuk masuk ke dalam lokasi pemandian Air Panas Pacet,pengelola menyediakan empat macam kolam dengan berbagai tingkat suhu kolam mulai dari kolam dingin, sedang, panas dan sangat panas
Tak jauh dari lokasi pemandian air panas Pacet, masih dalam satu kompleks, tersedia juga kolam pemancingan ikan dan arena bermain anak-anak yang bernama Ubalan. Disini terdapat berbagai macam permainan anak-anak seperti ayunan, mandi bola, sepeda air, dan lain-lain.

Objek Wisata Pemandian Air Panas Pacet sangat pas buat liburan akhir pekan bersama keluarga.Objek wisata Di Indonesia Surga Dunia.

Kawasan Objek wisata Teluk Makmur

Wisatanesia.com-Kawasan Objek wisata Teluk Makmur berada di sebelah utara kota Dumai,tepatnya berada di Kecamatan Medang Kampai dan Tasik Bunga Tujuh di Kecamatan Dumai Timur.

Kawasan objek wisata Teluk Makmur mempunyai banyak pesona alam diantaranya berupa pantai dan perkampungan wisata melayu yang berhadapan langsung dengan
pulau Rupat dan Selat Malaka. Mempunyai potensi wisata yang sangat baik dalam melakukan rekreasi bersama keluarga untuk melepas lelah di akhir pekan,

di teluk makmur wisatawan dapat bermain selancar, berperahu, dan berjemur ditengah alam yang indah ditambah dengan adanya rumah tua yang berarsitektur melayu.

Di tempat ini pula terdapat tempat makam keramat.Objek Wisata Indonesia Surga Dunia.

Daya Saing Wisata RI Naik, WEF Akan Revisi Penilaian

Peringkat daya saing pariwisata Indonesia naik dari urutan ke 81 menjadi 70. Sementara itu karena banyak mendapat kritik, World Economic Forum (WEF) berjanji akan melakukan revisi terhadap sistem dan indikator yang selama ini digunakan untuk menilai daya saing pariwisata.

Hal ini mengemuka dalam acara peluncuran laporan Travel and Tourism Competitiveness Index, demikian laporan langsung Igde Pitana, Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Kemenbudpar, di sela-sela acara Global Tourism Forum (GTF) yang berlangsung di Kota Andorra.

Dalam acara peluncuran Laporan T&T Competitiveness Index tersebut, dilakukan diskusi dengan melibatkan ratusan pakar dan praktisi dari berbagai negara yang mengikuti GTF, termasuk dari Indonesia. Dalam diskusi muncul beberapa tanggapan dari para peserta. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya, Kemenbudpar, Igde Pitana, yang memimpin delegasi Indonesia menyampaikan bahwa secara metodologis penentuan daya saing pariwisata tersebut sangat lemah.

Pitana berpendapat bahwa hal yang sangat mendasar adalah ketidakjelasan tentang apa sebenarnya yang diukur, yaitu apakah mengukur daya saing untuk pertumbuhan pariwisata (growth), daya saing untuk menarik wisatawan (attractiveness), kinerja pariwisata nyata (real performance), ataukah untuk investasi di bidang pariwisata.


Di samping itu, banyak indikator yang dijadikan alat ukur tidak berhubungan secara langsung dengan pariwisata, atau tidak merupakan pertimbangan dari wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi. Dipertanyakan pula kesahihan komparasi yang dilakukan, yaitu membandingkan negara kecil dengan negara besar.

Misalnya, Pitana mempertanyakan apakah cukup bisa dipertanggung jawabkan kalau Andorra yang berpenduduk hanya 84 ribu, atau Maladewa yang penduduknya 600 ribu, dibandingkan dengan India atau China yang berpenduduk di atas satu milyar? Bisakah Monaco yang kecil dibandingkan dengan Indonesia yang besar?
Pitana juga menjelaskan kepada forum bahwa Menbudpar RI, Jero Wacik, sudah mengirim surat kepada UN-WTO mengenai hal ini.

Melalui suratnya tertanggal 18 Januari 2011, Menbudpar Jero Wacik telah meminta kepada UNWTO, sebagai Badan PBB yang menangani pariwisata, agar mengembangkan sistem dan indikator yang lebih sesuai untuk menilai daya saing pariwisata. Adalah sangat tepat, bila indikator daya saing pariwisata dikeluarkan oleh UN-WTO, karena sebagai Badan Pariwisata Dunia, tentulah UNWTO lebih memahami berbagai permasalahan dalam pariwisata, dibandingkan WEF.

Surat Menbudpar tersebut sudah mendapat respon positif dari Sekjen UNWTO, Taleb Rivai, melalui suratnya tertanggal 7 Februari 2011.
Apa yang disampaikan oleh Pitana, mendapat tanggapan langsung dari Direktur Eksekutif UNWTO, Marcio de Paula, yang mengatakan bahwa memang ada banyak permasalahan dalam penentuan peringkat daya saing pariwisata yang dilakukan oleh WEF. Di antaranya, indikator yang digunakan lebih bersifat bias ke negara modern (Barat atau negara ekonomi maju).

Hal ini bisa dilihat dari hasilnya, bahwa untuk top-5, semuanya adalah Negara Barat, yaitu berturut-turut Switzerland, Jerman, Perancis, Austria, dan Swedia.
Demikian juga tidak jelas, apakah yag dibandingkan itu negara atau destinasi. Namun sebagai usaha awal, apa yang telah dilakukan oleh WEF sejak 2006 layak mendapatkan apresiasi. Hal senada juga disampaikan oleh Sekjen UNWTO, Taleb Rivai.

Dikatakan bahwa perlu dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap apa yang telah dikembangkan oleh WEF. Untuk itu perlu dilakukan usaha bersama, dengan melibatkan pemangku kepentingan yang lebih beragam, bukan saja dari segi ekonomi.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Pitana, Ketua Tim WEF, Jennifer Blanke mengakui adanya banyak kelemahan dalam sistem dan indikator yang digunakannya.

Lebih lanjut Jennifer mengatakan bahwa timnya akan melakukan modifikasi-modifikasi atau perubahan-perubahan, sehingga lebih mampu mencerminkan daya saing pariwisata.
Pada kesempatan tersebut, Jennifer juga menjelaskan bahwa daya saing yang diukur tersebut lebih menekankan pada daya saing bagi investor untuk melakukan investasi di suatu negara. Bukan mengukur kinerja pariwisata secara real, bukan pula mengukur tingkat ketertarikan wisatawan atau calon wisatawan terhadap suatu destinasi.

Peringkat Indonesia Naik

Laporan WEF menyebutkan peringkat daya saing pariwisata Indonesia tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan, dari semula di peringkat ke 81 menjadi ke 70 dari 139 negara. Sedangkan untuk peringkat Human Development Index(HDI), peringkat HDI pariwisata Indonesia ini jauh lebih bagus berada di urutan 95 dari 139 negara. (Pusformas){Budpar}

Taman Nasional Way Kambas

Wisatanesia.com-Taman Nasional Way Kambas secara administratif pemerintahan terletak di Kecamatan Way Jepara,Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung. Jarak antara Taman Nasional Way Kambas dengan Bandar Lampung sekitar 112 km,

Taman Nasional Way Kambas merupakan habitat Badak Sumatera, Gajah Sumatera ,Harimau Sumatera, Tapir, Beruang madu, Lutung Merah, Siamang, Bebek Hutan, Burung Pecuk Ular dan masih banyak lagi hewan yang lain.

Sedangkan untuk Potensi Flora Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera.

Kawasan ini terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar dan hutan payau/pantai dengan jenis floranya yaitu: Api-api, Pidada , Nipah, gelam, Salam, Rawang, Ketapang (Terminalia cattapa), Cemara Laut, Pandan , Puspa, Meranti, Minyak, Merbau, Pulai, Bayur, Keruing, Laban dan lain-lain.

Musim kunjungan terbaik pada bulan Juli sampai dengan bulan September. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
Pusat Latihan Gajah (PLG) Karangsari
  • Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (PLG) terletak 9 Km dari pintu gerbang Plang Ijo didirikan pada tahun 1985 dan telah menghasilkan sekitar 290 ekor gajah yang terlatih. Gajah-gajah dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada Pusat Latihan Gajah tersebut dapat disaksikan Pelatih dan mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah yang sangat luar biasa (main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya).
  • Way Kanan, untuk kegiatan Penelitian dan penangkaran Badak Sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.
  • Way Kambas, untuk kegiatan berkemah.
  • Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas, untuk kegiatan menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), pdang rumput dan hutan mangrove.
Objek Wisata Indonesia Surga Dunia.

Danau Tirta Gangga

Danau Tirta Gangga berada di Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah,Lampung atau sekitar 60 kilometer dari Kota Gunung Sugih dengan jalan hotmix.di lokasi Objek wisata Danau Tirta Gangga Terdapat sebuah patung Bima yang sedang bertarung dengan Naga Nemburnawa (lakon Dewa Ruci dalam pewayangan).

Dikisahkan sang Bima diperintahkan oleh Guru Dorna untuk mencari Tirta Prawita Adi. Diakhir kisah, setelah mengalahkan sang naga, Bima malah bertemu dengan Dewa Ruci dan mengetahui bahwa Tirta Prawita Adi

sebenarnya tidak ada dan perintah Dorna tersebut hanya merupakan siasat licik untuk menyingkirkan Bima.
Potensi pengembangan untuk lokasi pariwisata ini adalah; pembuatan sarana hiburan, rumah makan dan agen perjalanan.

Batik

Wisatanesia.com-Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain.

Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan.


Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik Cirebon bermotif mahluk laut
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah.

Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga memopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.Wisata Indonesia Surga Dunia.