Popular Posts

World Batik Summit 2011 Digelar di Indonesia

Indonesia akan menyelenggarakan World Batik Summit 2011 yang memilih tema "Indonesia: Global Home of Batik" di Balai Sidang Jakarta Convention Center, 28 September-2 Oktober 2011. Kementerian Perdagangan dan Kementerian terkait bekerja sama dengan Yayasan Batik Indonesia dalam penyelenggaraan World Batik Summit (WBS) ini.

"World Batik Summit (WBS) ini diharapkan dapat membangun antusiasme batik secara internasional dan mendukung praktisi dan penggemar batik di seluruh dunia," ujar Dipo Alam, salah satu pendiri Yayasan Batik Indonesia.

WBS juga diharapkan menghasilkan terbentuknya suatu forum bagi pengrajin dan industri batik di seluruh dunia. "Kegiatan ini ingin mengatakan bahwa batik boleh saja dikembangkan dan dibuat di mana saja, tetapi rumahnya harus tetap di Indonesia," Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengemukakan.

WBS mengundang 1.000 delegasi dari kalangan pakar busana, praktisi, akademisi, dan pecinta batik, baik di Indonesia mapun dari dunia internasional. Ajang ini bisa menjadi suatu ajang promosi bagi para produsen batik, pengrajin, dan pihak industri melalui pameran berskala dunia.

Batik Indonesia sendiri, pada 2009, telah diakui UNESCO sebagai salah satu warisan kekayaan budaya manusia yang tidak berwujud.

Sumber Berita Lihat Di Sini: http://nationalgeographic.co.id

Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949

Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949Wisatanesia.com-Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan Monumen yang didirikan untuk mengenang sebuah serangan yang dilakukan oleh pemerintah indonesia terhadap Belanda.Monumen ini berada di utara Keraton Yogyakarta,dan berada di selatan Benteng Vredeburg serta Malioboro,dan juga berada di sebelah timur dari Gedung Agung.

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara secara besar-besaran yang direncanakan dan dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman.

untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI - berarti juga Republik Indonesia - masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda

Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949
serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai komandan brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di wilayah Yogyakarta.Wisata Indonesia Surga Dunia.

Gedung Agung Yogyakarta

Gedung Agung YogyakartaIstana Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Gedung Agung berada di pusat keramaian kota yogyakarta, tepatnya berada di Jalan Ahmad Yani atau juga berada di selatan dari Jalan Malioboro,atau juga berada di sebelah utara dari Keraton Yogyakarta,sebelah Barat dari Benteng Vredeburg dan Taman Pintar. Kawasan gedung agung berada di Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, dan berada pada ketinggian sekitar120 m dari permukaan laut. Kompleks Gedung Agung ini menempati lahan seluas kira-kira sekitar 43.585 m².

Gedung Agung, sama halnya dengan istana Kepresidenan lainnya yaitu sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden Republik Indonesia. Selain itu juga Gedung Agung sebagai tempat menerima atau menginap tamu-tamu negara. Sejak 17 Agustus 1991, Gedung Agung ini digunakan sebagai tempat memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan penyelenggaraan Parade Senja setiap tanggal 17 yang dimulai 17 April 1988.

Gedung Agung YogyakartaGedung Agung itu sendiri ada beberapa bangunan yang terdiri atas enam bangunan utama yaitu Gedung Agung (gedung utama), Wisma Negara, Wisma Indraphrasta, Wisma Sawojajar, Wisma Bumiretawu dan Wisma Saptapratala. Gedung utama yang selesai dibangun pada 1869 sampai sekarang bentuknya tidak mengalami perubahan. Ruangan utama yang disebut dengan Ruang Garuda berfungsi sebagai ruangan resmi untuk menyambut tamu negara atau tamu agung yang lain. Selain wisma-wisma tersebut sejak 20 September 1995 komplek Seni Sono seluas 5.600 meter persegi, yang terletak di sebelah selatan, yang semula milik Departemen Penerangan, menjadi bagian Istana Kepresidenan ini.

Gedung Agung YogyakartaDi depan gedung utama dari Gedung Agung, ada sebuah monumen tinggi menjulang tinggi dengan warna putih yang terbuat dari batu andesit yang mempunyai tinggi 3,5 meter yang disebut Dagoba, yang berasal dari Desa Cupuwulatu, di dekat Candi Prambanan.Wisata Indonesia Surga Dunia{berbagai sumber}

Benteng Vredeburg

Benteng VredeburgBenteng Vredeburg terletak di sisi selatan Jalan Malioboro Yogyakarta bersebarangan dengan Istana Negara Gedung Agung. Benteng ini dibangun pada masa penjajahan Belandan tahun 1765 dan saat itu berfungsi sebagai benteng untuk bertahan melindungi Gubernur Hindia Belanda yang tinggal di Gedung Gubernuran (saat ini disebut Gedung Agung).

Benteng Vredeburg juga dilengkapi dengan meriam-meriam yang mengarah ke Keraton Yogyakarta untuk mengantisipasi serangan yang muncul dari tentara Keraton Yogyakarta, walaupun pada akhirnya meriam-meriam tersebut tidak begitu bermanfaat saat terjadi serangan dari gerilyawan Indonesia pada tahun 1949.

Sebagai salah satu peninggalan sejarah, sampai saat ini Benteng Vredeburg dijaga dan dirawat dengan baik. Ini tampak dengan masih kokoh dan terawatnya dinding benteng termasuk selokan yang mengelilingi benteng tersebut, dengan taman yang indah di sekeliling benteng tersebut.

Benteng Vredeburg

Bangunan-bangunan yang ada di dalam kompleks Benteng Vredeburg itu sendiri telah mengalami pemugaran, sehingga tampak kokoh dan asri. Di dalam beberapa bangunan-bangunan tersebut terdapat diorama-diorama yang mengisahkan perjuangan tentara Republik Indonesia dalam masa penjajahan Belanda.

Selain diorama-diorama tersebut, Benteng Vredeburg saat ini juga menjadi salah satu tempat aktivitas budaya dan kesenian di Yogyakarta, ini tampak dengan seringnya benteng ini dimanfaatkan oleh budayawan dan seniman sebagai ajang berkreasi dan memamerkan karya seni dan budaya kepada masyarakat, sebagai contoh ajang FKY yang salah satu kegiatannya dilaksanakan di benteng ini.

Wisata Indonesia Surga Dunia

Menbudpar Diharapkan Buka Festival Bahari Togean

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik diharapkan membuka Festival Bahari Togean di Pulau Wakai, Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Unauna, Sulawesi Tengah, 23-27 Juli 2011.

"Saya dan Bupati Tojo Unauna Damsyik Lajalani sudah bertemu menteri (Menbudpar-red.) beberapa waktu lalu, dan beliau menyatakan bersedia datang ke Togean untuk membuka festival ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah Suaib Djafar di Palu, Sabtu.

Menurut Suaib, sebelum Festival Bahari Togean dimulai akan digelar pekan budaya daerah di Kota Ampana, ibu kota Kabupaten Tojo Unauna pada 17-21 Juli 2011.

Menurut dia, Festival Togian merupakan salah satu kegiatan pariwisata daerah yang masuk kalender kegiatan pariwisata nasional. Festival itu digelar setiap Juli kemudian dilanjutkan dengan Festival Danau Poso pada Agustus setiap tahun.

Ada beberapa kegiatan yang digelar selama tiga hari penyelenggaraan Festival Togian, yakni parade perahu hias, lomba dayung, lomba selam, parade busana tradisional, pameran produk seni dan kuliner lokal, pergelaran tari dan seni, voli pantai dan tarik tambang di atas perahu, serta pemilihan putra-putri wisata Kepulauan Togian.

Kepala Humas Pemkab Tojo Unauna Syarif Lasawedi yang dihubungi di Ampana mengemukakan, Pemkab Tojo Unauna sudah siap menggelar Festival Togean dan Pekan Budaya Daerah Sulawesi Tengah.

Pekan budaya daerah ini akan dibuka Gubernur Sulteng Longki Djanggola pada Minggu (17/7) petang dan diikuti ratusan duta seni dan budaya dari 11 kabupaten/kota se-Sulteng, serta ada pula duta seni dari Solo, Yogyakarta dan Bandung.

Menurut Syarif, para delegasi akan tiba di Ampana mulai Sabtu (16/7) siang ini dan akomodasi sudah tersedia. Kota Ampana saat ini tampak meriah dengan umbul-umbul, sementara lapangan Stamina, Ampana, yang akan menjadi pusat kegiatan pekan budaya tersebut masih terus dibenahi.

Pesta budaya daerah ini akan menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya dari berbagai suku di Sulawesi Tengah dan berbagai daerah di Indonesia, serta pameran kekayaan seni dan budaya daerah masing-masing.

Ia berharap pekan budaya ini akan dihadiri puluhan wisatawan mancanegara yang saat ini berada di Kota Ampana. Wisatawan mancanegara yang umumnya berasal dari berbagai negara di Eropa itu, sebagian dalam perjalanan kembali usai menikmati keindahan alam bawah laut Kepulauan Togean, dan sebagian lagi baru akan menyeberang ke pulau-pulau di Togean untuk menikmati wisata selam. (Antaranews.com)

Pantai Depok

Pantai DepokWisatanesia.com-Pantai Depok merupakan pantai yang masih berada di dalam kawasan Pantai Parangtritis Bantul Yogyakarta atau yang lebih tepatnya berada di sebelah barat dari pantai Parangtritis Dan Pantai Parangkusumo,dengan jarak 3-4 Km.

dan secara khusus kawasan Pantai Depok menjadi sebuah perkampungan nelayan. Letaknya kurang lebih sekitar 30 kilometer arah selatan dari pusat Kota Jogja, atau tepat di sebelah timur muara Sungai Opak.

untuk bisa mencapai Kawasan dari Pantai Depok Pengunjung bisa menggunakan Kendaraan Roda empat Maupun Roda dua,bisa juga menggunakan kendaraan Umum Berupa Bis,tapi biasanya cuma arah Pantai Parangtritis,untuk bisa ke pantai depok dari Pantai Parangtritis Bisa menggunakan Andong yang Banyak di jumpai di Area Pantai Parangtritis dengan rute dari kota yogyakarta,keselatan dengan melewati jalan Parangtritis,

sebelum sampai di pintu masuk pantai parangtritis belok kekanan,ikuti jalan terus,melewati perkampungan maka akan sampai ke tempat wisata Pantai Depok.dan yang pastinya ada retribusi juga.


Di sini Para pengunjung juga bisa menyaksikan kehidupan sehari-hari kehidupan para nelayan sekaligus membeli ikan yang masih segar segar langsung dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pasar Ikan Pantai Depok yang beroperasi tiap hari serta langsung bisa memasaknya,banyak warung-warung makan yang siap membantu pengunjung untuk mengolah ikan-ikan yang baru anda beli di Tempat Pelelangan Ikan Pantai Depok.Wisata Indonesia Surga Dunia.

Simpang Lima Gumul

Simpang Lima GumulWisatanesia.com-Monumen Simpang Lima Gumul merupakan salah satu ikon baru dari kota kediri,Jawa Timur.berada di persimpangan arah selatan ke Wates/pesantren, Timur Ke Gurah – Utara ke pagu – arah timur laut ke Pare – dan arah ke Barat ke Kota Kediri. Tujuan awal dibangun Monumen Simpang Lima Gumul atau masyarakat sekitar menyingkatnya dengan (SLG) adalah sebagai sentra ekonomi baru di Kabupaten Kediri. Sehingga diharapkan roda perekonomian Kediri makin bertambah maju dengan adanya ikon baru.

Monumen simpang lima gumul merupakan bangunan pertama yang ada di indonesia yang pembangunannya mirip dengan bangunan L’Arch de Triomphe yang berada di paris prancis,mengapa tidak membuat monumen yang menggambarkan ciri khas Kota kediri,bukankah kediri dahulu kala merupakan pusat dari kerajaan besar yaitu kerajaan kediri.

Pembangunan monumen Simpang Lima Gumul sendiri diawali pada tahun 2003. Penggagas dari pembangunan monumen simpang lima Gumul sendiri adalah Bupati Kediri, Bapak Sutrisno. Monumen simpang lima gumul ini tepatnya berada di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem,kediri. Ada yang bilang monumen simpang lima gumul ini terinspirasi dari “Jongko Joyoboyo” Raja Kediri abad XII yang ingin menyatukan lima wilayah di Kabupaten Kediri.
Simpang Lima Gumul
Secara bangunan fisik monumen Simpang Lima Gumul ini mempunyai luas 804 meter persegi dan dengan tinggi bangunannya mencapai 25 meter dan ditumpu tiga tangga setinggi 3 meter dari lantai dasar. Angka-angka tersebut menggambarkan tanggal, bulan, tahun, hari jadi Kabupaten Kediri, yakni 25 Maret 804 Masehi.Wisata Indonesia Surga Dunia.{berbagai sumber artikel}

Masjid Agung Kediri

Masjid Agung KediriWisatanesia.com-Masjid Agung Kota Kediri berada tepatnya di jalan panglima sudirman atau juga tepat di depan alun-alun kota Kediri dan sebelah timur dari sungai brantas serta berada di persimpangan jalan jurusan Surabaya dan Tulung agung.

Dari kejauhan mugkin sudah nampak menara Masjid Agung Kota Kediri yang menulang tinggi dengan kubah warna hijaunya yang eksotik nan mempesona.

Bangunan masjid tiga lantai yang baru rampung pada tahun 2006 lalu ini memang klasik dan bergaya semi eropa, dengan dihiasi pilar-pilar megah didepan dan disamping masjid menambah ke’eksotikan Masjid Agung Kota Kediri.

Selain untuk beribadah, Masjid Agung Kota Kediri juga sering kali dipakai sebagai acara-acara ke agamaan maupun ijab qobul pernikahan karna di lantai dasarnya terdapat ruang serba guna yang dapat dimanfaatkan warga umum. Tempat parkirnya juga cukup luas, serta wudhu yang berada di bawah tanah juga merupakan ciri masjid modern.

Masjid Agung Kediri
Tak heran Masjid Agung Kota Kediri dijadikan tempat solat Ied bagi warga Kediri yang jamaahnya bisa membludak sampai di halaman alun-alun. Ingin sekedar foto-foto,

Masjid Agung Kediri
Masjid Agung Kota Kediri juga merupakan tempat yang memorible disini,selain arsiteknya yang modern dan megah ,juga menjadi tempat rujukan bagi orang-orang yang berkunjung ke Kediri maupun mau berwisata religi.{sumber artikel:kediriholic.wordpress.com}

Lebih Dekat Dengan Kepulauan Seribu

Kepulauan Seribu terdiri dari 105 gugus pulau terbentang vertikal dari teluk jakarta hingga ke utara yang berujung di Pulau Sebira yang berjarak kurang lebih 150 km dari pantai Jakarta Utara. Kepulauan seribu merupakan bagian dari Kabupaten Administratif DKI Jakarta. Wilayah Kepulauan Seribu memiliki luas daratan mencapai 897,71 Ha dan luas perairan mencapai 6.997,50 km2. Kondisi perairan di Kepulauan Seribu mengikuti kondisi umum perairan Indonesia yang di pengaruhi oleh monsun barat atau monsun timur dan musim peralihan.



Ekosistem Pesisir

Kepulauan Seribu dibangun oleh ekosistem terumbu karang yang sekaligus menjadi ekosistem pesisir utama di Kepulauan Seribu. Terumbu karang yang dijumpai ada yang berasosiasi dengan lamun atau dengan mangrove. Menurut beberapa ahli menilai kompleks terumbu karang Kepulauan Seribu tergolong muda, yaitu baru terbentuk sekitar 9000 tahun lalu bersama terumbu karang di Belitung dan Karimun Jawa (Park dkk, 1992 dalam Tomascik dkk 1997; Brown 1991).



Kondisi Sosial Ekonomi

Kepulauan Seribu dibagi kedalam dua kecamatan, yaitu Kecamatan Kepuluauan Seribu Utara yang memiliki tiga kelurahan (Kelurahan P. Panggang, P. Kelapa, dan P. Harapan) dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang juga memiliki tiga kelurahan (Kelurahan P. Untung Jawa, P. Tidung, dan P. Pari). Diantara 105 pulau yang dimiliki Kepulauan Seribu namun hanya 11 pulau yang merupakan pulau pemukiman. Hasil sementara Sensus Penduduk pada tahun 2010 menyatakan bahwa dalam kurun 10 tahun terakhir, penduduk di Kepulauan Seribu sebanyak 21.071 jiwa dengan kepadatan penduduk sebanyak 2.422jiwa/km2. Jumlah ini cenderung meningkat dengan laju pertumbuhan 2,02% (Badan Pusat Statistik Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, 2010).Menurut Suku dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Seribu (2010) mata pencaharian masyarakat di Kepulauan Seribu sebanyak 72,30% di bidang perikanan, dengan jumlah nelayan sebanyak 4.880 orang dan petani rumput laut 234 orang. Sebagian kecil penduduk bermata pencah! arian sebagai pegawai swasta dan pegawai negeri sipil.

Dalam lima tahun terakhir, masyarakat juga menunjukkan geliat dengan mengelola secara mandiri, seperti yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Pramuka yang menawarkan panorama bawah air (Yusri & Mardesyawati, 2010; Wijayanti, 2008). Wisata pendidikan konservasi antara lain mengenalkan tentang penangkaran penyu sisik, dikelola oleh Taman Nasional Kepulauan Seribu di pulau Pramuka. Pemerintah Kabupaten juga tengah giat mendukung masyarakat mengembangkan wisata seperti yang dilakukan di Pulau Untung Jawa (Wijayanti, 2008), Pulau Tidung Besar, dan Pulau Lancang



Tekanan dan Ancaman

Tekanan dan ancaman di Kepulauan Seribu pada saat ini masih berlangsung atau meningkat intensitasnya. Tekanan yang datang baik dari daratan Jakarta maupun wilayah Kepulauan Seribu sendiri. Salah satu pencemaran yang terjadi adalah Pulau-pulau yang dekat dengan teluk Jakarta memiliki kecerahan dan salinitas yang rendah yang dipengaruhi oleh 13 sungai yang mengalirkan airnya ke Teluk Jakarta (Suharsono, 2005).Sebanyak 65% – 92% nelayan dari 5 kelurahan (Pulau Panggang, Pulau Kelapa, Pulau Pari, Pulau Harapan, dan Pulau Untung Jawa) menyatakan bahwa hasil tangkapan menurun (Napitupulu dkk., 2005).



Meningkatnya kegiatan wisata di Kepulauan Seribu menyebabkan beberapa masalah yang terjadi seperti sampah yang banyak dan belum semua terkelola (Wijayanti, 2008), perilaku masyarakat di Kepulauan Seribu yang terlihat mulai terpengaruh oleh budaya yang dibawa oleh wisatawan, serta semakin maraknya pembangunan penginapan.



Konservasi

Salah satu kegiatan konservasi di Kepulauan Seribu dilakukan oleh Taman Nasional, yaitu dengan cara Pembagian zonasi dalam wilayah Taman Nasional adalah sebuah upaya pengelolaan wilayah untuk meminimalkan atau mengurangi tekanan yang bisa ditimbulkan oleh aktivitas manusia. Di dalamnya, aktivitas manusia yang cukup intensif dibatasi pada Zona Pemukiman dan Pemanfaatan Wisata. Hal yang serupa juga dilakukan Pemerintah Daerah dengan menginisiasi pembentukan tujuh Area Perlindungan Laut-Berbasis Masyarakat (APL-BM) yang didalamnya juga dalam rangka menempatkan masyarakat Kepulauan Seribu secara pelaku aktif konservasi.



Untuk rehabilitasi habitat sejauh ini dilakukan penanaman mangrove, rehabilitasi lamun, serta menyediakan habitat buatan bagi karang dan ikan. Rehabilitasi mangrove antara lain dilakukan oleh IPB, rehabilitasi lamun telah dilakukan oleh taman Nasional sejak tahun 2006 seperti terlihat di sekitar perairan Pulau Pramuka.Penyediaan habitat buatan dimulai oleh Pemerintah Kabupaten di tahun 2002 di seluruh wilayah perairan yang di tahun 2008 telah mencakup 16.900m2 (Suku Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, 2010).



Pendidikan konservasi kepada beragam lapisan masyarakat, terutama masyarakat setempat, telah dikembangkan tidak saja oleh institusi pemerintah tapi juga oleh perguruan tinggi serta lembaga swadaya masyarakat. Sebut saja Institut Pertanian Bogor dengan penyuluhan ke siswa sekolah (http://pksplipb.or.id), serta TERANGI dengan pendidikan dan pelatihan bagi siswa SMU 69, peningkatan kapasitas menuju praktek penangkapan ikan hias ramah lingkungan, serta ekowisata berbasis masyarakat (Yusri & Mardesyawati, 2010).



Artikel Kiriman Dari :Gober {wisatakepulauanseribu.com}

Telaga Wahyu

Telaga Wahyu Berada sekitar 3 Kilometer dari Telaga Sarangan,tepatnya telaga yang berada di Kabupaten Magetan.Telaga Wahyu Merupakan Telaga yang termasuk Telaga Alami bukan hasil kerja manusia.Telaga Wahyu Ini mempunyai besar sekitar 15 hektar,telaga yang tidak berbeda jauh dengan telaga yang berada di dekat Telaga wahyu yaitu telaga sarangan.

Untuk menuju Telaga wahyu tidak terlalu sulit di karenakan akses jalan yang sudah sangat baik.wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.

di telaga wahyu para wisatawan dapat bersantai sambil memancing maupun aktifitas lainnya yang berhubungan dengan wisata Danau,Telaga Wahyu sengaja ditebari berbagai macam ikan untuk disediakan bagi mereka yang gemar memancing, sehingga tempat ini merupakan tempat pemancingan dan sering pula dimanfaatkan untuk perkemahan pramuka.
pada hari-hari tertentu daerah telaga wahyu ada acara hiburan seni dan pertunjukan,guna menarik wisatawan yang hadir di telaga wahyu.


Di dekat Telaga wahyu wisatawan dapat menemukan sebuah mata Air alami yang di namakan Sumber Tamtu,menurut legenda bahwa mata Air Tamtu ini memiliki kasiat untuk bisa membuat orang awet muda.


Di sekitaran Telaga, lahan pertanian penduduk terlihat menghijau, menjanjikan kesuburan. Jika anda sedang melintas kawasan ini sempatkan sejenak untuk menikamati telaga yang satu ini.

Disekitar Telaga wahyu sangat baik untuk Hiking dikarenakan pemandangan sekitar telaga yang sangat indah,serta orang-orangnya yang sangat ramah serta iklim yang sangat sejuk.Wisata Indonesia Surga Dunia.

Telaga Sarangan

Telaga Sarangan yang juga dikenal sebagai telaga pasir ini adalah sebuah telaga alami yang terletak di kaki Gunung Lawu, di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Berjarak sekitar 16 kilometer arah barat kota Magetan.

Telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dan berkedalaman 28 meter. Dengan suhu udara antara 18 hingga 25 derajat Celsius, Telaga Sarangan mampu menarik ratusan ribu pengunjung setiap tahunnya.Obyek. wisata ini dapat ditempuh dari Kota Magetan; dan lokasinya tak jauh dengan Air Terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu (Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Objek Wisata Telaga Sarangan Adalah obyek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Magetan.Di sekeliling telaga Sarangan terdapat dua hotel berbintang, 43 hotel kelas melati, dan 18 pondok wisata.Di samping puluhan kios cendera mata, pengunjung dapat pula menikmati indahnya Sarangan dengan berkuda mengitari telaga, atau mengendarai kapal cepat.Fasilitas obyek wisata lainnya pun tersedia, misalnya rumah makan, tempat bermain, pasar wisata, tempat parkir, sarana telepon umum, tempat ibadah, dan taman.

Keberadaan 19 rumah makan di sekitar telaga menjadikan para pengunjung memiliki banyak alternatif pilihan menu. Demikian pula keberadaan pedagang kaki lima yang menawarkan berbagai suvenir telah memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk membeli oleh-oleh. Hidangan khas yang dijajakan di sekitar telaga adalah sate kelinci.

Magetan juga tertolong dengan adanya potensi industri kecil setempat yang mampu memproduksi kerajinan untuk suvenir, misalnya anyaman bambu, kerajinan kulit, kerajinan sepatu, dan produk makanan khas seperti emping melinjo dan lempeng (kerupuk puli, yaitu kerupuk dari nasi).

Telaga Sarangan juga memiliki layanan jasa sewa perahu dan becak air. Ada 51 perahu motor dan 13 becak air yang dapat digunakan untuk menjelajahi telaga.

Telaga Sarangan memiliki beberapa kalender event penting tahunan, yaitu labuh sesaji pada Jumat Pon bulan Ruwah, liburan sekolah di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram, dan pesta kembang api di malam pergantian tahun.

Sumber Artikel: Wiki Indo