Kemp ini dulunya mempunyai beberapa macam fasilitas, seperti: klinik PMI, kantor administrasi dari PBB, tempat pendidikan anak-anak, tempat peribadatan/kuil, dan tempat makam bagi mereka yang meninggal dunia karena terserang penyakit. Selama berada di tempat ini, para pengungsi tersebut mempelajari bahasa Inggris dan beberapa bahasa lain serta mengikuti berbagai latihan ketrampilan, sambil menunggu keputusan dari fihak PBB. Tempat ini kemudian ditutup oleh PBB secara resmi pada tahun 1997.
Sekarang, kemp ini menjadi objek wisata dan sejarah dari pulau Batam.
No comments:
Post a Comment