wisata Hutan Camplong ini terletak di pinggiran jalan menuju Kota Soe, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, atau 46 kilometer dari kota Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Hutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah dan sejuk, karena terletak di kaki Gunung Fatuleu. Hutan wisata ini banyak didiami jenis satwa yang dilindungi. Di Hutan Camplong juga banyak terdapat sumber daya alam, seperti sumber mata air, kolam renang alami, aneka jenis flora seperti kayu merah, pinus, lontar, eucalyptus, dan beragam jenis fauna seperti kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung (nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo).
Di setiap akhir pekan, yakni Jumat hingga hari Minggu, hutan wisata ini banyak dikunjungi oleh warga kota Kupang. Mayoritas pengunjung adalah keluarga yang mengajak anak-anak mereka yang berusia dikisaran 7-12 tahun.
Kawasan hutan Camplong memiliki penangkaran buaya, rusa timor dan ular sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan endemik, seperti rusa timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan (Olive-shouldered Parrot) dan merpati berpunggung hitam (Black-backed Fruit-Doves). Sedangkan flora endemik yang dapat ditemukan adalah kayu cendana (Santalun Album). Selain itu terdapat pula berbagai goa buatan, peninggalan Jepang semasa perang dunia kedua. Gua ini mengandung nilai sejarah karena menjadi tempat persembunyian pasukan Jepang ketika diserbu oleh warga yang tinggal di sekitar Hutan Camplong.
Hutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah dan sejuk, karena terletak di kaki Gunung Fatuleu. Hutan wisata ini banyak didiami jenis satwa yang dilindungi. Di Hutan Camplong juga banyak terdapat sumber daya alam, seperti sumber mata air, kolam renang alami, aneka jenis flora seperti kayu merah, pinus, lontar, eucalyptus, dan beragam jenis fauna seperti kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung (nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo).
Di setiap akhir pekan, yakni Jumat hingga hari Minggu, hutan wisata ini banyak dikunjungi oleh warga kota Kupang. Mayoritas pengunjung adalah keluarga yang mengajak anak-anak mereka yang berusia dikisaran 7-12 tahun.
Kawasan hutan Camplong memiliki penangkaran buaya, rusa timor dan ular sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan endemik, seperti rusa timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan (Olive-shouldered Parrot) dan merpati berpunggung hitam (Black-backed Fruit-Doves). Sedangkan flora endemik yang dapat ditemukan adalah kayu cendana (Santalun Album). Selain itu terdapat pula berbagai goa buatan, peninggalan Jepang semasa perang dunia kedua. Gua ini mengandung nilai sejarah karena menjadi tempat persembunyian pasukan Jepang ketika diserbu oleh warga yang tinggal di sekitar Hutan Camplong.
No comments:
Post a Comment